29 Desember, 2008

Tahun Baru Hijrah, Ide Siapa?

Dalam agama Islam dikenal banyak hari penting. Masing-masing memiliki makna yang berbeda. Namun , konon hanya ada dua yang wajib dirayakan. Yaitu dua hari penting yang diberi nama Idhul: Idhul Fitri dan Idhul Adha. Hari-hari penting yang lain lebih sekadar sebagai jangkar untuk mengingatkan pada momen-momen bersejarah. Entah mengapa, kok di negeri kita ga' ada tradisi merayakan tahun baru hijrah! Cuma "tanggal merah" doang? Sesungguhnya ide siapakah Peringatan Tahun Baru Hijrah? Apakah maknanya?

Sepeninggal Rasululah, masyarakat Islam merasa perlu memiliki kalender sendiri,dengan cara penentuan hari, bulan dan tahun sesuai dengan wahyu Allah. Ide pembuatan kalender ini dilontarkan oleh Amirulmukminin Umar Ibn Kathab (586-644 M), yang selanjutnya dimusyawarahkan dengan berbagai tokoh pada waktu itu.
Dalam musyawarah itu dibahas bermacam-macam pendapat mengenai hari bersejarah apa yang akan dijadikan patokan penanggalan Islam. Ada yang mengusulkan agar tarikh Islam dimulai dari hari lahir Nabi Muhammad SAW. Sebaliknya ada yang mengusulkan dimulai dari hari wafat beliau. Ada pula yang menghendaki tarikh Islam itu dimulai dari saat Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul. Ternyata, yang disepakati adalah bahwa kalender Islam dimulai dari tahun hijrahnya Nabi Mohammad dari Mekkah ke Madinah. Mengapa?

Dibandingkan dengan tonggak-tonggak sejarah dalam Islam yang lain, hijrah ke Madinah memang merupakan hari yang paling bermakna. Hijrah merupakan tonggak pemisah antara kondisi jahiliah di Makkah dan kondisi peradaban Islam. Dan, menurut Saydina Umar Hijrah itu merupakan pemisah antara yang haq dan yang batil.

Peringatan Tahun Baru Hijrah, 1 Muharam 1430 Hendaklah bukan sekadar mengingat perpindahan fisik dari Makkah ke Madinah saja meski peristiwa itu memerlukan pengorbanan yang sangat besar. Diharapkan peringatan Tahun Baru Hijrah ini dapat mengingatkan orang betapa keangkuhan jahiliah telah ditinggalkan oleh muslim-muslim teladan di bawah kepemimpinan Muhammad SAW menuju peradaban dan keluhuran akhlak. Demikian imbau Gus Mus(A Mustafa Basri).

Tahun inilah saatnya terjadi hijrah dari perselisihan ke persatuan. Permusuhan hijrah ke persaudaraan. Kesombongan berganti kerendahan hati, fanatisme buta digantikan oleh tawasuth wal I'tidaal. Merasa pintar sendiri digantikan oleh ketakwaan dan kesediaan menghargai pihak lain.

Semoga kita memperoleh kekuatan dan ridha Allah agar kita mampu menundukkan ego degil kita karena itu merupakan tembok penghalang perjalanan hijrah ke kawasan yang lebih baik. Amin.

Selamat Tahun Baru, Selamat "Berhijrah"

26 Desember, 2008

Syalom Allaikhem

Waktu itu teman-teman dari Universitas Muhamadiah lagi pada ngerumpi. Mereka lagi punya gawe kecil-kecilan. Biasa! Diskusi tentang hot-topic. Daku menghampiri dan memberi salam, "Salam sejahtera dalam Rahmat Allah dan Berkahnya". Mereka tak ada yang menyahut. Trus daku beri salam lagi: "Assalam mu'alaikum Wa Rochmat'u Allahihi wa Barohah-tu." Mereka pun serentak mengucapkan kalimat yang sama. Lho, kok bisa!

Lantas daku berkata, "Wah kalian pada pinter bahasa Arab semua ya? Sampai salamku dalam bahasa Indonesia ga' kalian mengerti!" Kata-kataku membuat mereka terperanjat. Secara spontan mereka mengeroyokku, "Sialan lo Whien! Elo menjebak kita-kita, ya?". Diriku pun di uyel-uyel habis. Rambutku jadi amburadul, ga' karuan!

Bercanda, memang! Tapi salam tadi lantas jadi hot-topic. Perbedaan pendapat-pun tercurah.
Asumsi-nya, tidak banyak orang yang mengerti arti Assalam'mualaikum, dan menggunakan sebagai sekedar "alat" menyapa belaka! Sebagian lagi berasumsi, bahwa walau mengerti artinya, tapi salam itu diucapkan secara artikulatif semata ... tidak sepenuh perasaan dan harapan. Jadi, ya, efektifitasnya berkurang!

Padahal, jika salam tersebut diucapkan dengan sepenuh hati, tentulah akan menimbulkan suasana yang sejuk. Daku mengalami sendiri, kok! Salam yang daku sampaikan dengan sepenuh hati, telah membimbing diriku sendiri dalam bersikap. Seandainya salam itu tak berpengaruh kepada orang lain, setidaknya berpengaruh terhadap diriku sendiri. Misalnya, sebagai pengirim salam, suasana hatiku menjadi lebih sejuk. Bahkan, ketika terjadi perdebatan sengit sekalipun, daku masih sanggup menggendalikan diri. Hanya karena menghayati Assalam Mualaikum wa Rocmhatu Allaihi wa Batokah'tu itu!

Sesungguhnya, sejak jauh hari Isa al Maseh Alaihi wa sallam, atau yang lebih dikenal sebagai Yesus Kristus juga sudah bersabda: "Apabila kamu masuk rumah orang, ucapkanlah Syalom Alaikhem. Tapi apabila kamu memberi salam kepada saudara-saudaramu begitu saja, apakah lebihnya kamu daripada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun dapat berbuat demikian? (Injil, Matius 5:7; 10:12, Jewish Testament Publications, 1989)

Indah sekali hari itu. Perbedaan dalam kebersamaan. Tidak harus kesamaan!
Tentang kebersamaan ini, daku jadi ingat sabda Yesus: “Dan hendaklah orang-orang datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka duduk bersama di dalam Bait’Allah (Injil Lukas 13:29, Ibrani: Sefer Ha B’it ha-Hadasah, Jerusalem, Unites Bible Societies, 1992)

Yang lebih indah lagi, yaitu, ketika Nabi Mochammad mengajak dan memimpin semua pemuka agama yang bersumber dari Nabi Abraham (Tauchid =Oneneess=Keesaan) melakukan renovasi Bait’Allah …
Ah... andaikan kebersamaan seperti waktu itu berlangsung hingga kini dan …tak tercampuri urusan politik … betapa indahnya dunia! Tidak harus kesamaan! Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku ... dan tetap berpeganglah kamu semua kepada tali kasih Allah

Mohon maaf jika Whienda salah ..wong cuma baru bisa mengutip bukan menafsir.

*) Bait'Allah, Baitullah, adalah "rumah Tuhan" yang pertama, dibangun oleh Nabi Abraham.

25 Desember, 2008

Kontroversi: Natal vs Sinterklas

Tanpa menghiraukan kontroversi yang terjadi, di seputar Natal, yang paling menyenangkan bagiku adalah Sinterklas. Itu lho, sosok kakek tua, berjenggot putih dan berbaju merah Coca-Cola. Di musim salju, kakek itu datang dari Kutub Utara mengendarai kereta yang ditarik rusa. Dari kantung besar di pungungnya, ia membagi-bagi hadiah untuk anak-anak yang tidak nakal. Kemunculannya di seputar Natal diiringi oleh Swarte Piet dengan membawa karung. Maksudnya, untuk menakut-nakuti nak-anak agar tidak nakal. Sayangnya, kehadiran Si Hitam ini justru ditakuti dan dimusuhi oleh nak-anak. Mereka mencintai si Putih dan memusuhi si Hitam.

Siapa sesungguhnya kakek yang baik hati itu? Tidak jelas. Ada yang mengatakan bahwa pencetus ide ini adalah kelompok mahasiswa penyayang anak-anak di Polandia. Menurut Romo Eko Wiyono, Sinterklas adalah rekayasa Haddon Sundblom, manajer humas Coca-Cola untuk keperluan iklan (1931-1964) Di Amerika, Sinterklas telah menyimpang jauh menjadi “power” pendongkrak penjualan berbagai produk. Santa Claus dianggap sebagai pengobar sikap konsumtif masyarakat.
Konon, sosok Sinterklas, ini adalah sosok nyata, Yaitu Santo Nicholas, seorang pastur termuda di Vatican yang berusia 18 tahun. Ada juga yang mengatakan Nicholas adalah seorang uskup di Turki pada abad ke 4 masehi. Karenanya, banyak kalangan meyakini bahwa Sinterklas dan Santa Claus adalah sosok berbeda. Santa Claus bukan seorang pastur. Sedangkan Sinterklas adalah sebutan orang-orang Belanda bagi Santo Nicholas, sang pastur belia yang dermawan itu.

Siapa pun dia, seorang pastur atau bukan, sebagian gereja menolak kehadirannya. Kehadiran pak tua baik hati itu terkesan lebih menonjol dibanding “kehadiran” Yesus Kristus. Peringatan Natal di gereja menjadi berkurang sakral-nya. Kalau diadakan di luar gereja, ya tidak masalah. Alasannya, Sinterklas tidak ada hubungan langsung dengan kelahiran Yesus Kristus. Lebih dari itu, kelahiran Putra Mariam itu juga bukan di musim salju. Tapi, ketika bintang-bintang gemerlap di langit!. Kelahirannya ditandai dengan “bintang kejora” yang cemerlang di atas Betlehem.

Menurut Romo Eko Wiyono, pastor Paroki Hati Kudus Yesus: "Kalau memang berniat mendidik anak-anak dengan bagi-bagi hadiah, mbok ya, di tempat yang tepat. Misalnya, di barak-barak pengungsi, korban bencana alam, atau kepada mereka yang lebih membutuhkan. Bukan di mall-mall yang lebih menonjolkan upaya mendongkrak pemasaran atas nama Yesus".

Bagi yang merayakan Natal: Salam Kedamaian, dari Whienda.
Image: Beauty Santa Clause and Coca-Cola, peaceday.com

23 Desember, 2008

Silent Killer

Postingan kali ini buat mencoba 'ngelamar' kerjaan jadi dokter dadakan di duniamaya88. Ah, angap-anggap ngerjain PR, sekadar bercanda! Daku tulis tadi malam, trus jemput Papa dari RS. Daku pengin cerita dikit seputar Silent Killer yang barusan menyerang bokap. Padahal, penyebabnya cuman "sepele". Tapi, yang "sepele" itu adalah pembunuh berdarah dingin yang bisa menghabisi nyawa hanya dalam hitungan menit bahkan detik.

22 Desember, 2008

Rasulullah: Konsep Ibu dan Emansipasi

Ketika terjadi Perang Uhud, Rasullulah melihat seorang wanita tengah bertempur dengan gagah berani. Pada saat yang tepat, Rasullulah memanggil wanita prajurit itu: "Zuraidah, Bukankah lebih baik engkau di rumah saja untuk merawat anak-anakmu?"
Mendapat pertanyan itu Zuraidah hanya menunduk. Ia tidak tahu harus menjawab apa.

Ketika merasa Rasullulah tidak benar-benar memerlukan jawaban, Zuraidah mengundurkan diri dan kembali ke medan laga! Kini, giliran Rasullulah yang hanya dapat bergeleng-geleng kepala.

Pada ketika yang lain, Rasullulah memanggil Zuraidah kembali, "Zuraidah, suamimu mendapat cuti. Tidakkah engkau mengambil cuti dan pulang untuk melayani suami serta anak-anakmu?"
Kali ini Zuraidah tak dapat menolak saran Rasullulah. Bersama suaminya ia pulang. Cuti!

Dasar jiwa prajurit, ketika masa cuti habis, Zuraidah kembali bertempur. Lebih menggemaskan lagi, anak-anaknya pun di bawa ke medan perang dan di titipkan di dapur umum. Untuk kesekian kalinya Rasulullah hanya dapat menggeleng-gelengkan kepala.

Alkisah, Tuhan berkehendak lain. Sebatang anak panah meluncur tepat mengenai dada Zuraidah. Wanita gagah berani itu pun tumbang. Rasululah serta merta bersimpuh di depannya. Itu pemandangan yang langka. Tidak seperti itu kebiasaan Rasullulah menghormati prajurit Allah yang gugur.

Melihat keadaan demikian, Sang Panglima, Kalifah Umar, meminta seluruh prajurit menghormati Zuraidah seraya berorasi: "Dia adalah wanita gagah berani, Zuraidah adalah seorang parajurit wanita yang patut di teladani, hingga Rasullulah berkenan memberi hormat sacara khusus ...!"

Tapi, Rasulullah meyela, "Aku menghormati Zuraidah sebagai prajurit yang baik, tapi aku
bersimpuh di hadapannya karena ia seorang ibu yang baik".

Success4U. Whienda.

20 Desember, 2008

Hari Ibu, Masihkah perlu?

Indonesia punya dua hari penting bagi wanita. Yaitu, Hari Kartini tiap 21 April dan Hari Ibu tiap 22 Desember. Kontroversi antar dua peringatan itu masih saja terjadi. Setidaknya itulah kesan yang saya tangkap dari tulisan Mbak Fany, kordinator Sarinah, Lembaga Pemberdayaan Perempuan di Jatim.

Terlepas dari keteladanan yang diberikan oleh Dewi Sartika (ikon Hari Ibu) konotasi tentang ibu bertolak belakang dengan semangat emansipasi. Bila emansipasi mendorong keluar dari sektor domestik untuk masuk ke sektor publik, konsep hari ibu adalah sebaliknya. Kesannya Hari Ibu merupakan rem semangat Hari Kartini. Hari Ibu, menurut saya, justru manjadi ambigu dari transformasi dan gerakan social kita yang diinspirsi oleh gagasan emansipasi perempuan. Demikian tulis Mbak Fany Setyawati(JP20/12/08)

Terus terang, daku rada-rada bingung tentang dua hal ini, konsep emansipasi dan konsep ibu. Sepertinya sudah terlanjur melekat dibenakku bahwa martabat seorang ibu sedemikian tingi di mata Islam. Ungkapan-ungkapan seperti surga di bawah telapak kaki Ibu, sudah menjadi kebenaran sehari-hari. Bahkan, ada yang menganggap mencium kaki Ibu sebagai ritual yang harus dijalani. Tetanggaku, mengatakan: “Ketika berangkat merantau ke Jawa, aku cium kaki ibuku. Kenyatannya, usahaku di Jawa berhasil” katanya bangga. “Itulah bukti nyata ungkapan surga di bawah telapak kaki Ibu!” tambahnya.

Diriwayatkan, Tuhan tidak akan mengampuni dosa seorang Anak sebelum si Ibu meridainya. Jadi, untuk mengampuni seseorang anak, Tuhan mesti menunggu ridha Si Ibu?
Dan, ini lebih dahsyat lagi. Seorang anak wajib memenuhi panggilan Ibunya walau sedang solat? Hah? Luar biasa…demi seorang ibu, Tuhan bersedia “mengalah”?
O..sedemikian terhormatkah kedudukan seorang Ibu di mata Tuhan?

Kayaknya, yang ini tidak kalah luas maknanya. “Baik dan buruk suatu kaum, ditentukan oleh para wanitanya. Jika wanitanya baik, maka baik pulalah kaumnya!” Wah…Jadi …wanita jugakah penentu kualitas SDM? Sedemikian tinggi Islam menghargai martabat wanita. Kalau toh masih banyak terjadi pelecehan dan kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh pria, bukan karena iri, 'kan?

Jadi? Pertanyan Mbak Fany, tokoh pemberdayan perempuan berikut, saya persilahakn untuk Anda jawab. “Agar emansipasi perempuan tidak tersendat, apakah tidak sebaiknya dipertanyakan masihkah kita membutuhkan Hari Ibu?”

I love You, Mom!. Whienda.

17 Desember, 2008

Papa, segera sembuh, ya ...

Senang sekali melihat Papa tidur pulas. Bunyi tit..tit..tit..pesawat ECG itu mulai stabil, tidak seperti hari sebelumnya. Di belakangku, Mama juga tampak tidur. Tapi, bulu matanya sering bergerak-gerak, pertanda tak lelap. Ia pasti kelelahan. Entah ..apa yang harus kulakukan saat ini. Mendendangkan lagu, barangkali dapat membuat Mama tidur dan Papa pun lebih pulas.


Tidurlah, Papa…
Kudendangkan lagunya Ebit ini untukmu …
Walau terdengar sumbang …
Tapi ... kulakuan sebisaku ..

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
benturan dan hempasan, terpahat di keningmu
kau nampak tua dan lelah,
keringat mengucur deras namun kau tetap tabah
meski nafasmu kadang tersengal
memikul beban yang makin syarat
kau tetap bertahan

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
bahumu yang dulu kekar legam terbakar matahari
kini kurus dan terbungkuk

namun semangat tak pernah pudar
meski langkahmu kadang gemetar
kau tetap setia ...

Tidurlah, Pa…
Andaikan aku bisa berpuisi .. kubacakan untukmu,
Walau terdengar parau ..
Aku lakukan sebisaku

Andaikan aku bisa menjadi ...oh...
Semua untukmu, Papa ..segalanya ...
kulakukan sebisa-sebisaku…
walau kadang terlihat melampaui cakrawalaku …

Maafkan aku, Pa,
Anakmu yang kini hanya bisa berdoa …
Doa yang tak akan pernah sumbang …
Takkan pernah parau ...
hingga kapan pun …

13 Desember, 2008

Papa, aku bangga jadi anakmu!

Pulang dari kantor, ditemani beberapa sahabatku, aku mengunjungi Papa di rumah sakit. Papa baru saja mengalami serangan jantung. Di ruang recovery tampak Papa tengah mendengarkan sesuatu dari MP3 playernya. Ia memelukku dan meletakkan kepalaku di dadanya.

Kemudian, dengan lemah ia meletakkan sebutir earphone di kepalaku. Sebutir earphone yang lain masih berada di telinganya. Aku tahu. Papa ingin aku bersamanya mendengarkan musik kesayangannya. Yaitu, My Way. Itu lagu karya Paul Anka yang dinyanyikan oleh Frans Sinatra.

Dalam pelukannya, aku merasakan detak jantung Papa. Detak itu berirama seiring musik yang kami dengar. Detak jantung itu kayaknya juga tampak di layar monitor pesawat ECG di sampingnya. Rasanya jantungku juga berdetak keras, mengikuti kata demi kata dari lyrik lagu My Way berikut:

Kini, mendekati saat terakhir
Aku menghadapi tirai penentuan
Kawan, akan kupaparkan dengan jelas
Telah kuselesaikan masalahku dengan pasti
Telah kujalani hidupku seutuhnya
Kulalui liku-liku di setiap jalan raya
Dan lebih ... lebih banyak lagi
yang kulakukan dengan caraku

Penyesalan ... sangat banyak kulakukan
.. terlalu banyak untuk kurasakan
Telah kulakukan apa yang harus kulakukan
Dengan kesungguhan hati tanpa berdalih
Kurancang karakter jiwa yang tegar
Ini langkah penuh kehati-hatian di sepanjang jalan raya
dan ..
Lebih banyak yang kulakukan
inilah jalan hidupku

Yah ... pada saatnya, kuyakin kau tahu, ketika ...
aku memaksa diri menghadap segalanya ...
Aku tahu harus kuatasi semuanya
Dan ketika kujumpai keraguan ...
Aku benci itu ..
Kumuntahkan segala kebimbangan
Kujalani semuanya dengan tegar...
Aku melakukan dengan caraku ...

Aku punya cinta ... aku tertawa .. dan menangis
Dengan itu kuatasi semua perasaan kegagalanku
Kini ... seiring airmata yang mengering
Kutemukan segalanya yang menakjubkan

Berpikir bahwa: aku tidak bisa melakukan apa-apa
Itu adalah cara yang memalukan

Oh, tidak! ... Itu bukan diriku
Akan kulakukan segalanya ...
inilah jalanku ...

Buat apa jadi manusia
... jika yang dimiliki bukanlah dirinya sendiri
... jika tak sanggup mengatakan kebenaran yang dirasakan ..
Itu bukan ucapan manusia yang bertakwa ( to kneel, berlutut, bersujud)
yang diperlihatkan hanyalah hembusan angin belaka
Kujalani hidupku ... dengan caraku...


--------------------------

Dalam derita itu, aku makin tahu siapa Papa. Aku yakin, Papa ingin anaknya lebih mengenal dirinya lewat My Way, lagu kesayangannya.
Papa... aku bangga kepadamu ... aku bangga jadi anakmu...!
Aku berjanji Pa, akan kujalani hidup ini dengan caramu ... dengan caraku ...
sebisaku...
sebisa-bisaku...


11 Desember, 2008

Awas, Bahaya Narsis!

Dikau sering foto bersama dengan sekelompok orang? Setelah foto itu tercetak, siapakah yang dikau cari duluan? Siapakah yang paling mendapatkan perhatan terbanyak? Diri dikau sendirikah? Jika itu yang terjadi, berarti dikau sama dengan daku. Gejala apakah itu? Terlalu mencintai diri sendiri? Terlalu mementingkan diri sendiri? Narsis? Egois?

Apakah narsis? Daku melihat berbagai perbedaan divinisi tentang istilah ini. Tapi, daku tidak ingin melihat istilah ini dari sisi ilmiah. (alamaaak, emangnya dikau punya kompetensi untuk itu, Whien?-Red) Daku hanya ingin melihat narsis dari sisi percakapan sehari-hari. Sesungguhnya narsis adalah nama bunga indah yang banyak terdapat di darah subtropis, yang berwarna putih, krem atau kuning, yang dalam bahasa latin disebut: amarylidaceae.
Sedangkan narsisis atau narsisisme, punya dua pengertian. Pertama, adalah keadaan mencintai diri sendiri secara berlebihan. Pengertian kedua adalah: hal atau keadaan mempunyai kecenderungan (keinginan) seksual dengan diri sendiri. Dari dua divinisi di atas, tampaknya lebih banyak berkaitan dengan libido. Bukan kebanggaan pada diri sendiri. Memang, pada penderita psikopat suka ditemui gejala narsisis yang kaya gini. Tapi, bukan berarti kalau dikau narsisis terus juga psikopat, lho!

Atas dasar berbagai reverensi yang sempat saya peroleh, bangga kepada diri sendiri, atau kebutuhan mengaktualisasi diri, merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Bahkan, kebutuhan itu merupakan bagian penting dari daya hidup (power of life).
Bangga dan cinta kepada bangsa juga muncul secara fenomenal. Bahkan, di mulai dengan bangga dan cinta kepada kampungnya. Kebanggaan yang kaya gini, bahkan, bisa dibela-belain hingga antar kampung bisa saling berantem. Narsisisme dalam skala masal seperti ini disebut souvinisme. Jadi narsisisme merupakan sesuatu yang wajar.
Masalahnya jadi lain jika narsisisme muncul secara berlebihan. (kayaknya semua yang berlebihan itu jadi ga’baik ya?).

Trus, yang dimaksud berlebihan itu yang kaya apa? Apa tolok ukurnya? Nah, disinilah susahnya. Ini yang ngebikin kepala ambo jadi pusyiang! Jawabannya nunggu kalau ambo ‘dah jadi ahli psikometri! (Whien, bangun! Mimpi, ya?)

Nah dari pada pusying-pusyiang mecari tolok ukur tersebut. Daku punya kiat. Sepanjang dikau tidak merendahkan atau merugikan orang lain, silahkan bernarsis ria! Bangga kepada diri sendiri,

Labeling:
Sering kali , yang lebih berbahaya malah bukan narsisisme-nya. Tapi label “narsis” yang dikenakan pada seseorang. Memakai kaca hitam di cap “narsis”. Foto dengan memasang gaya diberi label “narsis”. Mejeng di mall di beri stigma “narsis”. Kita dapat melihat di sejumlah blog. Ada bloger yang memampangkan fotonya, berkata: “Bukannya gua narsis ya?”. Ucapan demikian juga muncul pada para bloger senior yang ingin berbagi pengalaman keberhasilannya. Karena takut di beri label narsis, kalimatnya menjadi berbelit-belit. Alhasil paparannya yang berbobot justru malah mengambang!.

Negative labeling berpotensi besar dalam gangguan kesehatan jiwa sesorang. Bahkan, yang dilakukan dalam konteks bercanda sekalipun. Seseorang yang diberi label narsis” dapat terkikis percaya dirinya. Ia bisa takut berekpresi, takut beraktualiasi. Maka, hilanglah keberdayaannya. Pemberian label demikian dapat mengkondisikan seseorang kedalam jiwa vatalistis …be nothing. Aku bukan siapa-siapa … ini mimpi buruk! Sebaliknya, bisa jadi, yang suka memberi label negatif itulah yang malah perlu dipastikan kesehatannya!

Sekali lagi, sepanjang dikau tidak berniat merendahkan orang lain, silakan “bernarsis ria”. Silakan unjuk kebolehan (aktualisasi diri). Jangan segera “mengkeret” jika di beri label narsis. Dikau dapat kehilangan performans-star yang dikau dambakan! Tunjukkan kepada dunia siapa dikau! Banggalah dan cintailah diri sendiri, sebagai ungkapan syukur kepada Sang Pencipta. Tunjukkan kalau ciptaan Tuhan selalu the best! Bukankah Tuhan sendiri berfirman kalo kita dikaruniai kelebihan di antara satu sama lain? Langkah berikutnya, kita berusaha sebisanya agar berguna bagi orang lain. Ntar ‘khan label yang kita dapat juga lain lagi! Gitu aja, kok repot!

”Express your self and get feed back” Demikian seruan dari bloger.com!
Yups! Kalau ambo salah mohon dibenerin, ya! Success4U!

Uang Ajaib!

Barangkali ini hikmah ngebelog, ya? Banyak sekali sobat-sobat yang ingin daku menjadi milyarder. Tawaran demikian dapat daku temukan di shotmix-chat, terlebih di mailbox-ku. Tawaran jadi mulyiner itu cukup beragam. Dari yang memerlukan usaha keras, "usaha sedikit" sampai dengan yang nyaris tanpa usaha. Angap-anggap ini added-value dari aktivits ngeblog. Eh.. jadi tujuan utama ngeblog-pun apa salahnya ya?

Hampir semua tawaran itu merupakan varian dari bisnis MLM (Multi Level Marketing). Sudah barang tentu Anda semua telah mengenal itu. Model bisnis MLM memang logis. dan kelihatannya menjanjikan. Namun, sebagaimana dikau ketahui kalau yang logis belum tentu empiris. Dikau jualah penentunya, empiris atau tidak. Jadi kenyataan atau tidak.

Yang daku bicarakan ini, yang punya gawe adalah komisigratis.com. Situs ini menawarkan beberapa alternatif. Tapi, daku memilih yang termudah. Yakni, setelah dikau mendaftar, dikau diminta untuk merekrut 10 orang sebagai down-line. Cukup 10 orang saja. Tak perlu lebih. Ga' boleh, malah! Dengan multi-level begini, dalam waktu relatif singkat dikau dapat memperoleh keuntungan ratusan juta rupiah (itu secara matematis, lho, ya!) Realitanya gimana? Gak tahu .. gratis aja kok repot!

Jika dikau pemalas seperti daku, dikau tidak harus melakukan rekruting. Dikau cukup menginformasikan berita ini di blog dikau. Contohnya, daku memasang gambar uang di bagian kiri atas main-frame blog ini. Ketika dikau mengklik gambar uang itu, dikau akan daku antarkan ke komisigratis.com. Dan, begitu dikau mendaftar di sana, otomatis dikau menjadi down line-ku. Sesudah itu terserah dikau memilih bisnis yang macam apa di komisigratis.com.

Jadi down-lineku atau tidak, duit Aanda tak bakalan berkurang. Maka, jika dikau ga' punya belas-kasihan kepadaku, lewat browser langsung ke komisigratis.com juga ga' pa-apa! Daku cuma ngingetin, jangan gunakan fasilitas Google Search. yang disebelah kiri itu. Sebab kalau dikau gunakan fasilitas itu, daku toh tetap bakal dapat duit dari Google! Ha-ha! Suer! (Inilah sebabnya, di Atlanta dan beberapa negara bagian AS, dikau dapat nge-net semau-maunya secara gratis. Bahkan Google melangkah lebih jauh. Searcing lewat Google malah dapat duit. Tapi, di Indonesia, saat ini masih dalam rangka uji-coba.) Lho, kok melebar, sih!

Oke. "Kembali ke laptop!" Dengan cara daku ini tentu saja hasilnya berbeda dibanding kalau dikau berjuang mati-matian en pantang menyerah melakukan rekruting.
Trus, konkritnya bakal dapat duit berapa Whien?

Ga' tahu! Yang kerja keras kaya daku gini, gajinya ya cuma segitu-segitu aja, kok! Yang ga' pakai kerja minta duit ratusan juta!
Oke? Ntar klo daku nemu lagi yang oke punya. Gue mau berbagi di sini. Success4U

08 Desember, 2008

Pak Baim dan Email

Betapa senang Pak Baim melihat Bu Baim melahirkan puteranya. Itu yang didambakan sejak bertahun-tahun. Puji sukur bergaung di any time n any where. Kebahagiaan membahana memantul ke kaki langit di cakrawala gurun. Cinta dan kebahagiaan pula yang kemudian mengantarkan Email, puteranya menjadi cowok yang ganteng dan maco. Sayangnya, kebahagiaan itu mendadak sirna bagaikan gerhana. Tiba-tiba saja malaikat mendatanginya.

Ngerjain PR atau Dikerjain PR?

Hari ini daku capek sekali. Sepupuku menikah. Daku dilibatkan dalam pestanya sejak Sabtu pagi. Ya capek ya senang. Senangnya karena daku jadi pendamping sang pengantin. Jadi, kayaknya semua perhatian tertuju kepadaku. Capeknya, yang sering diajak foto bareng kok bukan daku. Tapi, si pengantin! Padahal, saat itu daku sedang secantik Angelina Jollie! (Whien, ingat, narsis-mu kumat,lho! Capek, deh!-Red)

So, begitu njampe di rumah daku langsung sleeping beauty. Pas dini hari, daku terbangun. Laper! Trus, sambil nunggu nyokab ngebikinin mie instant, daku buka my lovelly blog. Ee ... ada PR dari Mbak Linda. Pada awalnya sebel juga, sih. Dah laper n ngantuk, suruh ngerjain PR! Foto, right now. Tapi ga papa! Sekali-sekali daku pengin tahu wajah Angelina Jollie pas bangun tidur itu kaya apa!

Innalilahh! Kok jadinya kaya gini! Ini bukan gue banget, ah! Web cam-nya pasti lagi ngadat! Tapi, ga’ apalah males foto ulang! And the end, daku cuma bisa berharap, ketika dikau ngelihat foto daku, bayangin Angelina Jolly ya? Please! ( kasihan! – red)

PR ini daku tugasin ke syapa, ya?
Waduh! Yang ini daku ga’ cukup bernyali. Nugasin para senior itu perlu extra pede! Takut kuwalat! Lagian, daku belum banyak punya follower. Baru empat bungkus!
Jadi, daku persilakan kepada syapa-syapa yang hadir di sebizaku.blogspot.com, untuk mejeng instan kyk gini di blog masing-masing. Di blog ambo juga boleh, kok!.

Jika berminat, inilah Rule-nya. Sama, seperti yang daku terima.
1. Take a recent photo of yourself OR take a picture of yourself RIGHT NOW
2. DON'T change your cloth. DON'T fix your hair, just take a picture
3. Post that picture with NO editing
4. Post this instruction with your picture
5. Tag 10 people to do this

05 Desember, 2008

Bencana akibat kesalahan kecil

Jalan pendakian mencapai performance-star tidak selamanya mulus seperti yang diimpikan banyak orang. Bahkan, banyak sekali batu sandungan yang harus kita hindari secara cerdas. Jika gajah dapat tergelincir hanya karena kerikil kecil, tentu demikian juga kita adanya. Namun, tetap saja ada bedanya. Walaupun binatang tak pernah mengenal teori, mereka mau belajar dari kesalahannya. Bahkan, keledai yang dikenal binatang paling bodoh pun tidak akan mengulangi kesalahan lebih dari satu kali. Bagaimana tentang manusia?

Malulah daku jika berpikir demikian. Beberapa kali daku menjumpai kesulitan, cuma gara-gara kerikil kecil. Contohnya kunci kendaraan. Sudah waktunya berangkat kerja masih bingung mencari kunci kendaraan. Pernah juga daku melanggar appoinment gara-gara benda itu. Biasanya kubiarkan kunci itu berada di saku blazer. Tapi blazer yang mana. Gara-gara mencari kunci sialan itu, tak urung kamarku jadi porak poranda kayak dilanda gelombang tsunami. Nyokab pun jadi sasaran kemarahan. Soalnya, Nyokab jualah yang lebih sering ngeberesin kamarku.

Kejadian ini nyaris sama dengan yang kubaca dalam buku best-sellernya John Adrew yang berjudul Superself. "Jangan biarkan hal sepele mengganggu achievement Anda" katanya. Seberapa banyak produkrivitas kita terganggu gara-gara "kebiasaaan" kecil ini. Misalnya, flash-disk! Memang benda itu udah daku kalungin di leher. Tapi, tinggal tutupnya doang! Bodynya entah terselip di mana. Tertinggal di ruangan boss atau di kamar mandi. Misalnya lagi, berkas yang tak dikembalikan ke dalam foldernya, kebiasaan menaruh file di My Document tanpa di proteksi, dan sebagainya. Bayangkan! Hampir setengah hari waktu ku habis hanya untuk pekerjaan "mencari"
Maka, jadilah hari buruk bagku.

Kembali ke anak kunci. Dengan menyediakan tempat kusus semacam pernik keramik di meja hias, "bencana" seperti itu tak bakal terjadi. Yang diperlukan hanya sebuah disiplin kecil. Letakkan pada tempatnya. Dan dalam sekala yang lebih besar, ini bagian dari manajement sukses industri Jepang yang dikenal dengan 5S! Berbobot
nih, ye!

Akhirnya, dengan membulatkan tekat, kutegakkan sebuah disiplin kecil. Kusediakan tempat kusus bagi kunci kendaraan itu. Sebuah hiasan berbentuk cawan, ternbuat dari keramik, kuletakkan di meja kamar. Dan sejak saat itu, waktu santaiku menjadi lebih banyak.

Hingga sekarang, dalam keseharian, masih saja daku melihat orang-orang di sekitarku yang ribut mengenai kuncinya. "Lu ngelihat kunci gua? Tadi gue taruh di sini? Siapa yang ambil?". Itu pertanyaan dia yang kesekian puluh kalinya! Dan daku hampir malas ngejawabnya. Sekali-sekali niru perilaku binatang kenapa sih! "Tidak mengulangi kesalahan!"

Sejak latihan disiplin kecil tersebut, daku lebih nyantai ketika berangkat ke kantor. Sunguh ga' enak memulai pekerjaan penting dengan pikiran yang stress. Ya, cuma gara-gara kunci kendaraan atau flash-disk.

Kini, daku bisa duduk di meja dan siap mempertahankan performance-star. Flash disk siap, semua siap ...
Alamaak ... kunci lanci mejaku ketinggalan di rumah! Dasar manusia ... ...

03 Desember, 2008

Bikin puas orang? Ga' gampang, ya?

Kayaknya udah mau pagi. Tapi, daku belum bisa tidur juga. Padahal malam sebelumnya juga ga' bisa tidur.Kali ini memang hari burukku. Sial binti sebel. Mau bikin hati senang aja kok susah amat. Padahal, pagi tadi daku punya kesempatan bagus. Yaitu, membuat orang puas dan memuaskan diri sendiri. Kayaknya kesempatan pagi tadi bakal gone with the wind. Wes ewees..ewess..gitu!
Pagi tadi daku ke sebuah kantor BUMN yang gede. Di sana, tampak bapak-bapak yang maco-maco berseliweran. Gentar juga hati ini. Gimana ya, ngadepin mereka nanti? Kakiku gemetaran, lututku saling beradu. Tubuh yang memeluk laptop ini kayaknya mau tumbang rasanya.

Daku hanya diberi waktu 15 menit untuk presentasi. Untungnya, setelah baca basmalah. Daku beroleh keberanian. Pada menit-menit pertama kayaknya daku mulai dapat perhatian. Bos-bos itu tampak tersentum-senyum. Kemudian antar mereka saling berbisik. Pandangan mereka tak lepas dari silver-screen yang menampilkan slide-slide ku silih-berganti. Makin lama daku makin pede-aja. Bibirku mulai ga' tak tersendat-sendat lagi.

Sebelnya, setelah waktu habis ...bla..bla..bla berendah hati ... kok, ga' ada yang tepuk tangan? Sesudah kasih ucapan: "Terimakasih presentasinya", bersalaman sedikit, trus bos-bos itu pada ninggalin ruangan? Apa karena sudah mepet waktu istirahat makan siang? Keburu laparkah mereka?

Daku kecewa, kecewa banget. Ketika daku ngeberesin laptop, seseorang mendekat sambil memuji: "Slidenya bagus-bagus!". Matiiik daku! Hampir pingsan rasanya. Yang dipuji kok cuma slide-nya. Trus materi presentasiku gimana? Self-presenting-ku gimana?

Memang sih, sebelumnya, week-endku habis untuk bikin slide. Acara kencan, di-cancel!. Maksud daku biar materi presentasi lebih "nguess.." gitu! Tapi, kenyataannya ... ya, kayak gitu...!

Yeah... hingga malam, bahkan sampai pagi ..mataku cuma bisa kelip-kelip. Susah amat sih bikin orang puas? Trus .. gimana besok? Padahal daku harus melapor ke Boss? Mohon doa nya, ya? Semoga besok pagi ... Boss ga' ngantor! Entah karena apa gitu! Karena nganter isterinya ke mall atau apa ...

Nice Story

Ada cerita-cerita cantik di blog ini. Pendek, indah namun yang terpenting : inspiratif. Akan menjadi bagian dari pertimbangan Anda menentukan pilihan The Way of Live.

Karir

Mendukung Anda, meniti karir, mendaki langit meraih bintang. Ayo berbagi bersama saya di blog ini

Kisah Sukses

Mendukung Anda, meniti karir, mendaki langit meraih bintang. Ayo berbagi. Kita tengok cermati cara pandang, tokoh-tokoh sukses ini.

Hipnosis

Ayo, belajar hipnosis bersama saya di blog ini. Suatu yang sederhana dan alamiah yang akan membuat hidup menjadi lebih mudah untuk di jalani. Saya bantu Anda sebizaku.
Banyak cara membuat Slide Show di Sebizaku. Pasti berjalan baik. Gratis untuk Anda.

aneka slide show
Soft Transition Effect.
aneka slide show
Seperti Kompas.com punya.
aneka slide show
Random Square Transition Effect.