06 Maret, 2011

Mengatasi ngantuk dengan kopi, cuma mitos?

Mengatasi ngantuk dengan minum kopi?  Bisakah? Aku telah mencobanya. Tetapi, rasa ngantuk itu tetap mengganggu kinerjaku. Aku memang mudah ngantuk. Jika ngantuk terjadi pada jam istirahat atau di dalam kendaraan, tentu saja aku syukuri. Tetapi pada saat menghadapi tugas, ngantuk dapat menggangu upaya kita menggapai performance-star.



Sampai saat daku menulis ini, daku belum sebagai penggemar kopi. Itu bukan hanya karena minuman ini suka membuatku mual, tetapi, konon juga dapat  mendatangkan berbagai penyakit. Karena penasaran, daku berburu informasi tentang sihitam pahit ini. Ternyata, dikabarkan tidak kurang dari 19.000 penelitian telah dilakukan para ahli untuk menganalisa dampak kopi bagi tubuh kita. Hasilnya.. memang rada-rada membingungkan....!


Kopi sebagai obat anti ngantuk.
Sebagaimana telah diketahui umum, kopi memang mengandung kafein yang punya kemampuan sebagai stimulan atau katakanlah pemicu peningkatan mood  sehingga seseorang merasa lebih enerjik. Peristiwa ini memang menimbulkan gejala peningkatan keterjagaan. Namun, sifatnya hanya pemicu.  Hanya Stimulan! Stimulan bukanlah vitamin atau apa pun yang dapat memberi tambahan energi agar Anda lebih tegar.
Dampak yang Anda peroleh dengan mengkonsumsi kafein, kurang lebih sama seperti ketika Anda dikejar anjing. Tiba-tiba saja Anda dapat berlari lebih cepat dari biasanya. Dengan itu, seolah-olah Anda memperoleh energi lebih. Padahal, fakta ilmiahnya tidak demikian.
Efek "dikejar anjing" itulah yang dimaksud meningkatkan keterjagaan. Dan, pada umumnya peningkatan itu hanya berlangsung selama 15-20 menit. Hanya pada saat-saat itulah  kafein mampu memblokir adenosin agar tidak menyatu dengan reseptor yang mengisyaratkan ketenangan. Selanjutnya kembali ke keadaan semula. Maksudnya, jika reseptor otak kembali mengisyaratkan tubuh Anda perlu istirahat, ya tetap ngantuk aja!
Jadi, efeknya berbeda jika Anda mengatasi ngantuk dengan oksigen. Dengan oksigen, so pasti Anda memperoleh tambahan energi.

Uahheem! Dasar "sio bantal"! Saat ini kayaknya daku terserang ngantuk juga. Tapi, mandi  kepalang basah. So, daku ingn terusin ngobrol tentang kopi ini. Jangan-jangan Anda seperti saya, terlanjur punya image sang salah tentang kopi.
  

Manfaat kopi.

Dari berbagai penelitian,  ditemukan bahwa kopi merupakan sumber antioksidan (anti racun) yang oleh karenanya kopi punya kemampuan mengurangi risiko gangguan jantung,  batu empedu, sirosis liver, diabetes dan peningkatan kinerja ginjal.
Dampak lain dari minum kopi adalah,  bahwa penderita asma mempunyai 25 persen peluang mengalami penurunan gejala sesak nafas. Itu karena kandungan theophylline di dalam kopi dapat berperan sebagai bronchodilator yang melegakan pernapasan. Di luar tubuh, kopi punya kemampuan menjerat dan membunuh bakteri pembusuk yang oleh karenanya cukup baik untuk menekan bau busuk.

Baru-baru ini, para peneliti dari Brasil bahkan meng-klaim bahwa kopi memiliki kemampuan meningkatkan gerak sperma. Nah, ini tentu berita baik bagi para pria yang dikatagorikan kurang subur.
Sementara itu, kopi juga mengandung polifonol. Yaitu, substansi yang berpotensi mengurangi risiko kanker dan koroner arteri.

Beberapa penelitian juga didedikasikan bagi para pasien diabetes dan parkinson. Hasilnya, minum secangkir kopi  dapat menurunkan serangan parkinson hingga 50%. Parkison adalah penyakit penyerang otak, yang menyebabkan tubuh penderita selalu bergetar dan mengalami gangguan gerak.  Ditengarai, kandungan kafein dalam kopi mampu melindungi sel-sel otak dari serangan parkinson ini

Hasil penelitian di atas, juga mengungkapkan mengungkapkan adanya hubungan antara kafein dengan peningkatan performance (prestasi) seseorang. Misalnya, dalam hal kecermatan berpikir dan mengambil keputusan, fokus, tangkas mengendalikan mesin, cepat belajar dan peningkatan hal-hal lain yang berkaitan dengan kemampuan kognitif. Hal ini terjadi karena kafein yang terdapat pada kopi terbukti mampu memberikan sinyal pada otak untuk lebih cepat merespons sesuatu. 

Kalau begtu, ayo minum kopi sebanyak-banyaknya!
Sabar! Daku belum selesai ngomong nih!

Mudarat Kopi
Kafein membuat bagian otak tertentu menjadi lebih aktif. Namun, bersamaan dengan itu,  bagian otak yang lain jadi underactive. Benar,  kafein bisa mempertahankan konsentrasi, tapi yang lain terabaikan. Pikiran yang terkonsentrasi itu menjadikan kita makin giat dan lebih enerjik. Tetapi (bisa jadi)  hanya sibuk pada kerjaan-kerjaan yang sejatinya berprioritas rendah. Tampaknya kita dapat melakukan dan menyelesaikan banyak hal. Tapi, karena berprioritas rendah,  hasilnya  tidak signifikan untuk pencapaian performance yang kita harapkan.

Kemampuan untuk menangani hal-hal di depan mata memang makin baik, namun kemampuan untuk melihat secara menyeluruh bahkan menurun. Penurunan ini mengakibatkan kita tidak bisa mengakses seluruh gudang memori otak  Kreatifitas dan intuisi kita terblokir. Cara berpikir kita jadi cenderung linier. Bukannya cara berpikir linear itu buruk. Jika memang kita sedang lakukan pekerjaan rutin atau yang tidak perlu banyak mikir, kafein mungkin membantu. Namun, ketika harus menggunakan daya kreatif dan penganalisaan yang rumit, yang perlu mengerahkan banyak materi yang selama ini kita deposit di bank memori otak, misalnya hal-hal yang bersifat strategis, kafein bisa sangat mengganggu.

Jangan berlebihan! 
Aaah! Apapun namanya,  jika berlebihan tentu saja berakibat tidak baik. Apalagi, semua yang disebut obat pasti ada dampak buruknya. Demikian juga "obat"  yang bernama  "kopi".  Tentu berdampak buruk jika dikonsumsi berlebihan.
Masalah berikutnya adalah:
Sebatas apa dikatakan berlebihan?

Dalam serangkaian penelitian tersebut di atas, 2 cangkir kopi sehari tidak menunjukkan gejala adanya dampak buruk. Namun para ahlI tetap saja menyarankan tidak lebih dari 3 kali sehari sebagaimana kebiasaan umum. Kebiasaan umum yang dimaksud adalah tradisi 3 kali cofee-break dalam sehari.

Lantas, 3 cangkir itu yang bagaimana? Kopi kental, kopi hitam, kopi panas?
Kata "si konon", kopi menjadi aman jika dicampur dengan susu. Benarkah?
Pertanyaan-pertanyaan seperti itu telah menggugah  DR Mehmet C. Oz, Wakil Ketua Layanan Kardiovaskuler di Department of Surgery, Columbia University Medical Center, untuk memberikan jawabannya.

Melalui pemeriksan darah, dapat diketahui bahwa antioksidan (CGA-chlorogenic acids) mengalami penurunan 23 hingga 29 persen jika kopi itu dicampur dengan susu. Beberapa creamer memang berperan membunuh beberapa senyawa sehat dalam kopi. Misalnya,  casein. Protein di dalam susu atau full--cream yang sarat dengan lemak jenuh itu akan mengikat polyphenols, hingga kopi kehilangan kesaktiannya. Sementara itu, protein dalam susu juga akan lumpuh karenanya. Akibatnya,  Anda tidak memperoleh manfaat apa pun dari kopi susu, kecuali aromanya saja!

Kopi instan atau kopi tubruk?
Kopi instan sesungguhnya merupakan kopi seduhan yang sudah dikeringkan/dihilangkan cairannya. Proses pengeringan ini dapat mengakibatkan penurunan polyphenols, tapi meningkatkan kandungan serat. Besarnya perubahan tergantung kualitas biji kopi dan proses pengeringannya. Sebagai gambaran, pada kopi instan setiap 250 ml (secangkir) mengandung sekitar 3 gr serat. Sedangkan kopi tubruk hanya 1,8 gr. Serat ini juga membantu tubuh lebih mudah menyerap polyphenols sehingga lebih bermanfat.

Sayangnya, senyawa-senyawa  sehat yang dikandung kopi juga rawan terhadap panas berlebihan. Senyawa sehat itu hanya sanggup bertahan pada pada suhu 70 atau maksimal 80 derajat. Padahal, banyak orang lebih suka menyeduh kopi dengan air mendidih, yang panasnya mencapai seratus derajat atau lebih. Memang, diseduh dengan air panas mendidih, 100 derajat, akan membuat aroma kopi lebih merona! Namun, panas tinggi itu akan mengubah HDL menjadi LDL (Low Density Lipoprotein). Sebagaimana kita ketahui, LDL  atau kolesterol jahat ini dapat mengancam nyawa kita, hanya dalam hitungan detik.

Jadi, menurut DR Mehmet, kopi instan dicampur dengan creamer nabati, diseduh dengan air panas 80 derajat, 2-3 kali sehari, masih dapat dikonsumsi dengan senyawa sehat yang relative aman. Namun, bukan berarti DR Mehmet menganjurkan Anda mengkonsumsi minuman ini.


Eh..omong-omong ...  kayaknya kita rentan banget, deh! Setiap kali menjumpai masalah, lalu buru-buru mencari solusi dari luar diri kita! Kenapa tidak mencoba mengeksplor sumber-daya dari dalam diri kita dulu?  Bahkan hanya untuk sekadar gangguan ngantuk! (Baca juga: Mengatasi ngantuk di kantor)
Tentang pemberdayaan diri ini Anda dapat juga belajar dengan Tante Arum Sekartaji.

Selamat tidur, sayang! With Love, Whienda

Bahan: Dari berbagai sumber, terutama  www.tabloitnova.com dan www.kompas.com.

Artikel Terkait:

22 komentar:

  1. Hemm kopi, kadang kadang saya minum kopi (saat tensinya turun). Tapi kalau dah ngantuk, walau minum kopi tetep aja ngantuk he he

    Btw, kemana aja Win, kok jarang update? (sama dengan saya ya)

    BalasHapus
  2. aku pecandu kopi selain buat seger suka sama aromanya yang gimana gitu..

    BalasHapus
  3. Dj_oko Pro1.4.11

    Aku memang bukan pecandu kopi, walau sering ngopi di Alun-alun. Kaya'nya aku kecanduan cucimatanya bukan kopinya......

    BalasHapus
  4. hmm, kopi..aku ga terlalu suka minum kopi..cuma kalo pas mau minum ya minum aja..sukanya kopi herbal dari ginseng atau tongkat Ali..enak tuh..ga ada hubungannya sama aku mau melek malam..kalo ngantuk ya ngantuk aja tidur..kalo mau melek ya diniatin melek aja bisa...hehe..lama ga komen di sini ...

    BalasHapus
  5. Anonim20.9.11

    thx infonya

    BalasHapus
  6. Anonim30.12.11

    Kopi g ada efeknya buat aku. Mau minum kopi yg murni bkn instan, klo ngantuk ya ngantuk. Mungkin krn efek minum anget jd wlpn minum kopi juga ngantuk atau juga krn pelor!!!
    Tapi, ibuku minum kopi instan aja bisa bikin melek katanya. Makanya dia paling anti minum kopi klo lg g pgn2/bth2 bgt.
    Pokoknya mitos-ga mitos deh!

    Nih ada peringatan buat yg suka kopi, 'selalu sesuai takaran' krn seperti pengalaman tmn adikku minum kopi agar melek wkt buat skripsi.Dia buka 2 bungkus kopi instan untuk 1 cangkir kecil.Setelah kopi habis beberapa saat kemudian dia malah pingsan. Mau melek malah teler.

    BalasHapus
  7. teirma kasih atas tipsnya, akan saya ikuti ..

    BalasHapus
  8. makasih infonya,,

    BalasHapus
  9. Ane pecinta kopi, dalam 1 hari ane minum kopi gak kurang dari 4gelas, tapi setiap ane minum kopi malah ngantuk, gimana ni
    Balas

    BalasHapus

Whienda sampaikan hormat dan terimakasih atas apresiasi Anda. Semoga apresiasi Anda bukan hanya bermanfaat bagiku tapi juga untuk semua orang.

Nice Story

Ada cerita-cerita cantik di blog ini. Pendek, indah namun yang terpenting : inspiratif. Akan menjadi bagian dari pertimbangan Anda menentukan pilihan The Way of Live.

Karir

Mendukung Anda, meniti karir, mendaki langit meraih bintang. Ayo berbagi bersama saya di blog ini

Kisah Sukses

Mendukung Anda, meniti karir, mendaki langit meraih bintang. Ayo berbagi. Kita tengok cermati cara pandang, tokoh-tokoh sukses ini.

Hipnosis

Ayo, belajar hipnosis bersama saya di blog ini. Suatu yang sederhana dan alamiah yang akan membuat hidup menjadi lebih mudah untuk di jalani. Saya bantu Anda sebizaku.
Banyak cara membuat Slide Show di Sebizaku. Pasti berjalan baik. Gratis untuk Anda.

aneka slide show
Soft Transition Effect.
aneka slide show
Seperti Kompas.com punya.
aneka slide show
Random Square Transition Effect.