08 Januari, 2009

Bertempur atau Kabur?

Fight or fligh. Bertempur atau kabur! itu adalah dua respon naluriah yang mendasar ketika seseorang menghadapi tantangan. Ketika sinyal tantangan masuk ke otak, organ ini mengalirkan kortisol sekaligus juga katekolamin. Kortisol inilah yang menyebabkan kita mengalami skeptis, kecemasan, frustasi, dan ketakutan. Lalu, kabur
Sebaliknya, mengalirnya zat-zat katekolamin, mendorong kita untuk menjadikan tantangan tesebut sebagai permainan yang mengasyikkan. Apa, sih ...ini?

Apa yang terjadi ketika sesorang yang berupaya berprestasi? Pada saat itu, ia mengalami kondisi flow. Proses neuropsikologis mengenai hal ini telah terungkap. Ketika kita menghadapi tantangan, otak kita mengalirkan zat-zat biokimia yang dipicu oleh sisitim adrenal (adrenalin dan nerodrenallin). Bahan-bahan ini menyiapkan otak agar siaga, penuh perhatian, tertarik, dan berenergi. Fight-motivation yang sangat besar inilah yang sering disebut orang sebagai adrenaline rush(banjir adrenalin)
Adrenalin mempunyai efek penguatan diri, menimbulkan gairah, kesenangan, dan kegembiraan, sebagaimana kita bermain-main. Kondisi seperti inilah yang mengakibatkan seseorang mencapai performance-nya yang tertinggi.

Sebaliknya jika adrenalin tidak dimanfaatkan sebagaimana mestinya, ia akan berubah menjadi racun bagi tubuh kita. Otak yang keracunan seperti ini ditandai dengan keadaan apatis (yang paling ringan) hingga depresi yang berpengaruh besar terhadap kesehatan psikis maupun pisik.

Asyik (flow) menghadapi tantangan pekerjaan, bukan hanya membawa Anda memperoleh performance-star, tetapi juga kebahagiaan dan kesehatan.

Fight or Flight! Karena semua orang tidak ingin sakit, maka berprestasi (fight) adalah satu-satunya pilihan! (Danel Goleman, Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi, Gramedia,1999).

Kalau gitu, berprestasi kita anggap main-main aja, ya? Tapi, meski bermain-main, penginnya selalu menang, ya? Kalah juga ga'pa-apa, kok. Kalau menang ya lebih senang! Yang penting 'kan kita dapat hidup sehat, baik mental maupun pisik. (Dan tidaklah kehidupan dunia ini hanyalah sendau gurau dan main-main?...QS,Al-Ankabut,29:64)

07 Januari, 2009

Cari Makan atau Berprestasi?

Pada zaman purbakala, di sebuah perkampungan di pinggir hutan, hiduplah seorang pemuda tangguh. Sebut saja, Rico (Ada nggak' ya, nama Rico di zaman itu?). Seperti kebanyakan penduduk kampung itu, Rico setiap hari pergi ke hutan, mencari makan. Apa sajalah, bisa buah-buahan, binatang atau apa..yang bisa di makan. Pasalnya, cari hamburger di hutan juga' ga' bakalan nemu!Trus, gimana ...?


Biasanya, warga kampung itu memasang jerat untuk menangkap kelinci. Sisa waktunya buat bersendau gurau atau tidur-tiduran. Kalau ada kelinci yang terjerat ya beruntung, kalau tidak, .... ya, ... laper!
Tapi Rico berpikir lain! Hari itu ia tampak berjalan merunduk di hutan dengan membawa panah. Setelah beberpa kali gagal memanah, akhirnya ia dapat juga seekor kelinci.Sore itu, sementara yang lain pulang dengan tangan hampa, Rico membawa seekor kelinci gemuk untuk mengisi perutnya.

Dari hari ke sehari, kemampuan Rico dalam hal memanah kelinci makin meningkat! Prestasinya makin meningkat. Dalam sehari kadang dua atau tiga ekor kelinci berhasil diperoleh. Lho! untuk apa? Ia makan semua? Jelas tidak! Seekor kelinci cukup banyak untuk isi perutnya. Sisanya..ia bagi-bagikan kepada tetangga.

Dasar Rico! Kini dia tidak lagi puas hanya memanah kelinci. Memanah kelinci bukan lagi tantangan baginya. Kini ia mengubrr-uber kijang! Jauh lebih sulit memang! Tapi, ..ketika ia pulang dengan memanggul seekor kijang, warga kampung mengelu-elukan dan memberinya tepuk tangan.

Kini Rico tak lagi bekerja keras demi perut. Dengan kemampuannya itu, ia merasa puas ketika tetangganya pada makan kijang hasil kerja kerasnya. Padahal..dia dulu juga ga' becus memanah seperti tetangganya yang lain!

Pada awalnya ia hanya berusaha mencari tantangan. Jika berhasil mengalahkan, ia merasa puas. Bahagia! Kini bahkan terbalik ..tantangan justru menghadangnya! Tantangan terberat baginya adalah ... ketika warga kampung memilihnya menjadi kepala suku! Dan ..ia merasa tak bisa menghindari tantangan itu!
............
Cerita ini cuman rewriter! Daku tulis-ulang sebisaku dari karya Yon Paulanka, Achevemnt Motivation Development, terbitan HRDMedia. "Sesungguhnya setiap orang -disadari atau tidak- memiliki motivasi berprestasi, namun kadar atau tingkatnya berbeda-beda. Faktor pemuas-nya juga berbeda-beda. Rico, hanyalah manusia biasa yang berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya. Itulah yang memberinya kepuasan hidup" demikian lanjut Yon Paulanka.

Sesungguhnya apa sih yang dicari Rico? Apa sih, yang dibutuhkan Rico! Kok mau-maunya bersusah payah?. Pasang jerat kelinci trus ditinggal tidur 'kan mudah? Dapat satu ekor kelinci 'kan sudah cukup buat makan? Kalau dapat kelinci ya beruntung ..kalau tidak ya ...nasib! Gitu aja kok repot!


04 Januari, 2009

Berprestasi. Satu-satunya pilihan

Senang, ya banyak liburan. Hari besar, cuti bersama, banyak kesempatan berwisata! Semoga setelah rekreasi, dapat meningakatkan kreasi. Dengan banyak menjalani ritual, kita memperoleh kekuatan spiritual. Bagiku hari ini adalah hari pertama bekerja di tahun yang baru. Tapi, liburan tahun ini daku ga' kemana-mana, kok! Daku memilih liburan buat merawat Bokap yang barusan alami serangan jantung.Sayangnya ...


daku belum selesai buat rencana ke depan. Masa ga' direncanain, walau semua 'dah di tentukan oleh Yang Di Atas, trus kita ga' ikhtiar, gitu? Setidaknya, rencana yang matang akan meminimalisasi kemungkinan terjadinya kesalahan langkah. Tapi ga' apalah, direncanain sambil jalan.

Kadang daku terpengaruh juga oleh beberapa pernyataan teman, buat apa sih, berprestasi, kalu gajinya ya cuma segitu-segitu aja? Itu pernyataan yang membuat hatiku sedih. Hari gini, kok masih ada perusahaan yang tidak menghargai karyawannnya. Kadang mencoba berpikir dari sisi berbeda, kalau prestasi karyawan ga' meningkat, apa ya mungkin penghasilan perusahaan meningkat? Apa lagi, mengadapi krisis global begini. Kayaknya malah diperlukan kerja lebih keras lagi. Kayaknya, harus berprestasi lebih tinggi lagi! Kalo perusahaan bangkrut, trus kita ke mana?

Daku paham, tentang prestasi ini daku sendiri suka berdilema. Kadang-kadang dapat berpikir jernih. Berprestasi memang tidak selalu menghasilkan uang. Tapi selalu menghasilkan kepuasan batin. Tapi. kalau tidak berprestasi, bahkan bisa tidak dapat mendapatkan semuanya... bisa dipecat malah. Jadi berprestasi menjadi satu-satunya pilihan! Jika pun tak dapat uang, setidaknya dapat kepuasan batin.

Trus, berprestasi tuh yang bagaimana sih! Ya, tentu saja setiap orang punya ukuran masing-msing, tergantung kapasitas ia sebagai apa? Kalau daku sih sederhana saja. Berprestasi adalah menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka dia termasuk orang yang merugi barang siapa yang hari ini lebih baik dari kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari kemain maka dia termasuk orang yang dilaknat Allah.(HR Mochamamad SAW, Buchari)

Semoga Anda termasuk orang yang beruntung di tahun 2009 ini. Amien.

02 Januari, 2009

Tahun Baru: Allhamdulillah!

Kita sudah berada di tahun yang baru. Eh, maksud daku, kita sudah menggunakan kalender yang baru, tahun 2009. Kalender 2008 yang dekil dan penuh corat-coret sudah masuk keranjang sampah. Malam terompetan sudah berlalu. Terlepas dari makna spiritual yang dicari-cari, setiap orang telah menjalani malam pergantian tahun itu dengan caranya masing-masing.

Memang, sejauh kemampuanku browsing di internet, belum juga menemukan background spiritual sebagaimana tahun baru -tahun baru agama lain, misalnya Imlek, Waisak, maupun Hijriah atau Suro. Namun, apa pun alasannya Tahun Baru Masehi sudah mendunia. Diperingati maupun tidak. Dirayakan maupun tidak. Satu hal yang layak dicatat, bahwa pada malam pergantian Tahun Baru Masehi kemarin, kita semua melupakan segala perbedaan. Hampir semua warga kota Tumplek-bleg di jalan raya, melampaui pembatas agama, suku, maupun ras. Serempetan antar kendaran pun tidak menimbulkan pertengkaran. Penghuni planet maya ini pun tampak bergairah, saling "silaturahmi" antar blog, saling memberi salam, baik yang serius maupun yang jenaka.
Kiranya tidak berlebihan jika daku mengusulkan Tahun Baru Masehi sebagai Tahun Kebersamaan, Tahun Kerukunan. Itulah makna spiritual yang perlu kita bangkitkan dan bukan sekadar hura-hura apalagi huru-hara! Dengan demikian kita tidak perlu takut atau ragu melakukannya. Dan janganlah engkau mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. (QS 17:36)

Dan, katakanlah (Wahai Mohammad!): “Kami telah beriman kepada kitab yang diturunkan kepada kami (Al Quran) dan kitab-kitab yang diturunkan-Nya sebelumnya.(Injil, Taurat, Zabur dsb) Maka Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu, dan hanya kepada-Nya kami berserah diri.(QS, Al Ankabuut, 29:46)

Tidak ada paksaan dalam agama (QS 2:256), Untukmu agamamu, dan untukkulah agamaku (QS 109:6), dan tetap berpeganglah kamu semua kepada tali Allah. Dan, ditimpakan atas mereka kehinaan di mana saja berada, kecuali jika mereka berpegang pada tali Allah dan tali dengan manusia (QS Ali Imran 3;103 dan 3:112 dan All Hajj 22:78).

Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas berserah-diri kepada Allah, dan mengerjakan kebaikan?(QS, An Nissa, 4:25)

Masalahnya, kepada siapa daku mengusulkan hal ini? Semoga saudara-saudaraku yang berbeda agama denganku, berkenan dengan usulan ini. (Baca juga Syalom Alaikhem)

Daku sendiri juga tidak perlu memendam pilu, walau di malam itu daku berbuat keliru! Kata Bang Andi, kesalahan boleh terjadi, tapi cukup sekali. Jangan sampai karena satu kesalahan motivasi yang ada malah rusak, itu akan menciptakan bencana baru, pesan Bang Suryaden. Begitu juga kata Bang Erik, introspeksi tak perlu menunggu setahun sekali, tapi setiap hari! Kata Bang Dede, apa pun itu, yang akan datang harus lebih baik lagi. Semua perlu direncanakan untuk meminimalisasi kesalahan. Itu, nyaris senada dengan imbauan Bang Eiven Gusky dari Australia. Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka dia termasuk orang yang merugi barang siapa yang hari ini lebih baik dari kemarin maka dia termasuk orang yang beruntung dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari kemain maka dia termasuk orang yang dilaknat Allah.(HR Mochamamad SAW, Buchari)

Yah, lha wong namanya juga manusia. Sesekali khilaf juga."Demi jiwa serta kesempurnaannya, Allah mengilhamkan jiwa pada keburukan dan ketaqwaan. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu dan merugilah orang yang mengotorinya" (QS.91:7-10). Kesalahan demi kesalahan, perbaikan demi perbaikan akan menuju ke kesempurnaan. Mungkin inilah sebabnya Bang Irwan Maing mengingatkan jangan bilang Astagfirullah..bilang aja Allhamdulilah. Daku pikir benar juga, tuh! Apapun kejadiannya jka kita dapat memetik hikmahnya, sudah barang tentu yang "astagfirulah" berubah menjadi "alhamdulilah".

Benar,kok! Daku menemukan hikmahnya. Dengan kekeliruanku malam itu, daku lebih mengenal cinta. Bahwa cinta dan sex-libido adalah dua hal yang berbeda. Bukan campur aduk seperti yang dipahami oleh banyak orang. Kecupan bernada kasih amat berbeda dengan ciuman ber-energi seksual. Anggapan bahwa wanita perlu memberikan sex untuk mendapatkan cinta telah terpatahkan. Bahwa pria bilang cinta untuk memperoleh sex, bukanlah sikap semua pira. Bahwa terlalu asyik pacaran mendekatkan ke dosa, telah terbantahkan. Dua orang yang saling bercinta, satu sama lain tidak akan saling memberi derita. Malam itu cinta telah menyelamatkan daku dari jurang dosa yang lebih dalam. Dan, Mbak Dian tak perlu "gedubrakan" gara-gara sebuah ciuman!

Allhamdulilah. Tuhan mengaruniai daku sahabat dan saudara yang harus kubanggakan. Itu hadiah Tahun Baru yang amat berharga.
(Sayangnya, Bang Seno ga' di rumah. Entar aja deh, akan daku kerjain dengan cara yang lain lagi!)

01 Januari, 2009

Tahun Baru: Astagfirullah!

Sejak dari area parkir daku sudah berjalan nggremet. Bakan baru benar-benar keluar dari halaman gedung bioskop sudah pukul 11.40. Tapi daku terjebak di kemacetan yang lebih berjubel. Kalau pada hari biasa, pasti daku udah stress. Tapi, di malam pergantian Tahun Baru ini malah sebaliknya. Macet begini malah seneng! Apalagi ada si doi di samping gue! Inilah nikmatnya Malam Tahun Baru. Sangat membahagiakan! Dan, daku bersandar di pundak si Doi yang lagi nyetir. Hii..hiik kaya Mr and Mrs Smith aja!

Pada awalnya memang sengaja jendela mobil kubiarkan terbuka. Biar mereka pada ngiri. Ngga', ding!. Maksud daku pengin ngerasain udara Malam Tahun Baru, yang kayak apa, gitu. Eee..tahu-tahu ada yang nyelonongin terompet dan meniupnya keras-keras. “Tret … tet…tet!” Daku terkejut. Malah remaja nakal itu tersenyum cengengesan. Sialan!
Ya udah, daku tutup aja jendelanya rapat-rapat. Jadi bunyi terompet dan deru motor-motor itu cuma terdengar sayup-sayup. Dunia pun jadi milik daku berdua. Cee..ille!

Pas jam digital di dashboard menunjukkan angka 00.00, entah siapa yang mengomando, serentak bunyi klakson mobil membahana. Teriakan terompet bersahut-sahutan. Ada yang meniupnya sambil berdiri dan menari-nari di atas motornya! Begitu juga mereka yang berada di trotoar! Gila! Euferia, gitu!

Dan...tiba-tiba si Doi mendaratkan ciumannya di pipiku. Kanan, lalu kiri. Sempat kulihat wajahnya sangat bahagia. Ku tatap matanya ... eh, kayaknya dia akan mengatakan sesuatu. Pasti sesuatu itu rangkaian kata-kata indah, kaya di film tadi. Aku pun memejamkan mata, siap menikmati kata-kata indahnya!

Yang terjadi ternyata beda! Ia bahkan mengecup bibirku. Melumatnya, malah! Darahku terkesiap. Jiwaku terasa melayang. Entah berapa lama ia melakukannya, hingga dadaku terasa sesak... nafasku pun terengah-engah ... tubuh ini mau meledak rasanya!

Tapi, entah mengapa, tiba-tiba ada kekuatan pada diriku untuk menarik diri menjauh darinya. Bibirku begetar, "Istigfar ..istigfar!"
Walaupuin ucapanku lirih, ternyata ia mendengarnya. Ia melepaskan pelukannya. Lalu tertunduk. Daku juga.
Speakless!

----------------------------------------------

Hari pertama tahun 2009 ini aku bangun kesiangan!
Bukan lantaran tidur nyenyak, bahkan karena gelisah. Resah!
Beginikah caraku mengawali tahun yang baru?
Mengapa di Tahun Baru ini semuanya begitu permisif?
Semuanya jadi lepas dari segala ikatan, lepas kendali?
Mengapa bukan mengasah kemampuan pengendalian diri, refleksi, introspeksi dan membangun harapan?
Baru tiga hari yang lalu daku lakukan kontemplasi Satu Muharam ...
Berniat hijrah dari jalan berliku ke jalan lurus mengarah ke cahaya-Nya?
Bahkan... kini tersandung, terjebak di dosa baru yang lain...oh!
Inikah caraku meninggalkan malam akhir tahun?
Malam tanpa Salat Tahajut ... tidak ada Salat Subuh ...?
dan lumatan bibir yang melayangkan kesadaran ....!
Memulai langkah setahun kedepan dengan dosa?

"Whienda..istighfar ...istighfar!" Siapakah yang membisikkan itu, "Istighfar-lah Whien..." bisiknya lagi:

Astaghfirullah All Aziim ... Astaghfirullaha Rabii minqulli dzanbin wa atuubu Illaihi!
Ya Allah mohon ampunan-Mu. Ya Allah, Ya Rabbi Yang Maha Kasih dan Maha Agung, mohon diterima taubat hamba kepada Mu, Ya Allah
Allahuma baa'id baini wa baina khatayaya kama baadta bainal masriqi wal maghribi ...
Ya Allah..mohon jauhkanlah hamba dari kesalahan dan dosa sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat ..
Lha Illaha ha' Ilalah, Lha Illaha ha' Ilalah,
Lha Illaha ha' Ilalah, Lha Illaha ha' Ilalah,
Lha Illaha ha' Ilalah, Muhammad ar'Rasul Allah
................................................................
Ya Allah, Jika bibir ini tak mampu berkata-kata..terimalah tetes airmata ini ..Ya Allah!

Duh Gusti Allah ..bilih lati puniko boten saged wicanten, mugi katampia tetesing waspa punika ...
Duh Gusti ingkang Maha Welas lan Asih ...


Nice Story

Ada cerita-cerita cantik di blog ini. Pendek, indah namun yang terpenting : inspiratif. Akan menjadi bagian dari pertimbangan Anda menentukan pilihan The Way of Live.

Karir

Mendukung Anda, meniti karir, mendaki langit meraih bintang. Ayo berbagi bersama saya di blog ini

Kisah Sukses

Mendukung Anda, meniti karir, mendaki langit meraih bintang. Ayo berbagi. Kita tengok cermati cara pandang, tokoh-tokoh sukses ini.

Hipnosis

Ayo, belajar hipnosis bersama saya di blog ini. Suatu yang sederhana dan alamiah yang akan membuat hidup menjadi lebih mudah untuk di jalani. Saya bantu Anda sebizaku.
Banyak cara membuat Slide Show di Sebizaku. Pasti berjalan baik. Gratis untuk Anda.

aneka slide show
Soft Transition Effect.
aneka slide show
Seperti Kompas.com punya.
aneka slide show
Random Square Transition Effect.