Sudah barang tentu pemandangan seperti ini jadi menarik perhatian orang lain. Salah satunya adalah dia ... gadis cantik yang duduk di sebelahnya...
Tetapi, si cantik itu rupanya lebih tertarik dengan buket bunga yang berada di pelukan si pria lansia."Bunganya Indah sekali, ya, Pak" Si Gadis tak tahan untuk tidak menyapa.
"Oh...ya? Pak Tua kaget. Bahkan, ia tak menyangka jika ada gadis cantik duduk di sebelahnya.
"Hadiah untuk siapa, Pak?" Tanya si gadis mendesak.
"Oh, bunga ini ... untuk isteri saya" Jawab Pak Tua, "Kenapa?.
"Aku tidak pernah melihat buket bunga seperti itu sebelumnya!" kata si gadis lagi.
"Kau suka?" tanya pak lansia.
Gadis itu tidak menjawab. Ia tersipu-sipu. Tetapi, siapa pun dapat menduga kalau sesungguhnya si gadis akan berkata "ya"
"Kalau begitu untukmu saja, bunga ini" kata pak lansia sambil meletakkan bunga itu di pangkuan si gadis.
"Tapi ... apakah isteri Bapak tidak marah?" Tanya si gadis ragu.
"Isteriku tidak akan marah ... tidak akan pernah marah!
Di pemberhentian berikutnya. Pak lansia turun dari bus. Dari dalam bus, si Gadis melihat pria itu tertatih-tatih memasuki sebuah pintu gerbang.
Pak lansia bersimpuh, "Maafkan aku sayang, tidak seperti dua puluh tahun yang sudah ... kali ini aku tak membawakan bunga untukmu" kata pak lansia di depan sebuah pusara.
With Love, Whienda.
(maaf) izin mengamankan PERTAMA dulu. Boleh kan?!
BalasHapusCinta yang menyentuh tetap setia meski tinggal pusara.
kisah yang menyentuh hati. Walaupun istrinya sudah tiada, suaminya masih mencintainya sepenuh hati. Mungkin semasa hidupnya, pasangan ini memang harmonis ya
BalasHapusWhiendra coba ajak Papa belajar olah napas dulu yang ringan sebagai persiapan meditasi (kalau berkenan ya?)Caranya tarik napas dalam 5 atau 8 hitungan lewat hidung. Tahan napas di dada dalam 5 atau 8 hitungan juga. Lalu buang napas lewat mulut mendesis sebanyak 5 atau 8 hitungan. Pada saat membuang napas lewat mulut, niatkan dalam hati segala beban hidup karena penyakit dibuang keluar tubuh.
BalasHapusBila mampu latihan napas ini secara teratur dan menguasai emosi dan kondisi sudah santai tanpa memikirkan beban hidup coba berdoa dulu kepada Tuhan agar sakitnya diangkat dan lakukan meditasi ringan. Untuk pemula cukup 10 s/d 15 menit saja. Dalam kondisi santai,tenang,damai,cinta kasih alihkan rasa penderitaan karena penyakit untuk sementar hilang dan sembuh.Tanamkan dalam hati agar ingin sembuh total ada dalam jiwa.Dengan sendirinya perasaan ini akan masuk ke dalam alam bawah sadar.Kondisikan ini dalam kegiatan sehari-hari. Bila sudah mampu dan nyaman dalam meditasi lakukan permohonan kepada Tuhan dalam affirmasi ketika meditasi tengah berlangsung,yaitu mohon diangkat penyakitnya.Insya Allah kalau Tuhan berkenan tidak ada yang tidak mungkin dalam hidup ini. Tindakan medis kedokteran tetap saja dikonsultasikan rutin ke dokter yang merawatnya.
Dan yang harus kita ingat bahwa ujian sakit adalah kecintaan Tuhan kepada hamba-Nya yang sedang diberi sakit. Tetap tabah dan baik sangka kepada Zat Yang Maha Penyembuh,bahwa sakit adalah penghapusan dosa dan Dialah yang berhak menyembuhkan.Tetap sehat bersama keluarga.
Di Surabaya banyak sahabat saya dari komunitas reiki yang siap membantu bila berkenan.
Jadi sedih. hehehe ngak jadi, ketawa aja ahk . hehehehe :)) Maaf.
BalasHapus