Setidaknya, itulah salah satu manfaat ngeblog. Dengan ngeblog ini tiba-tiba daku memperoleh keberanian untuk mengatakan bahwa menulis itu mudah. Inilah hasil renunganku tentang bagaimana menulis dengan cara mudah. Apa sih, susahnya menulis dibanding berbicara?
Perbandingan itulah yang daku maksud dengan dua sisi pandang dalam hal menulis.
Pertama, menulis itu lebih sulit dari pada berbicara. Benar, daku merasakan hal itu. Daku punya beban bahwa tulisanku harus lebih baik dibanding bicaraku. Itu beban berat. Daku harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa Indonesia; harus dengan susunan kalimat dan bahasa yang baku; baik dan benar; dengan ejakan yang benar; penggunaan tanda baca yang benar, dan sebagainya. Tentu saja itu sulit sekali, meskipun kita sudah bersumpah: berbahasa satu, bahasa Indonesia.
Hampir semua orang, berpikir dua atau tiga kali sebelum mewujudkan pikiran dan atau perasaannya dengan tulisan. Ini juga beban berat karena kita merasa dituntut bahawa tulisan kita harus lebih baik dibanding berbicara!
Kedua, menulis itu mudah. Ini cara pandang yang paling sederhana. Dengan cara pandang demikian, daku tidak perlu berpretensi sebagai jurnalis, pengarang, sastrawan, editor atau atau apa! Ya, sebagai Whienda apa adanya, gitu aja!
Apa yang terlintas di kepala, yang dirasa di hati, daku wujudkan melalui sentuhan tombol keyboard. Tulisanku bagus apa tidak? Entahlah. Benar atau salah? Tergantung yang menilai.
Seperti yang daku katakan di atas, bahwa hampir semua orang berpikir dua atau tiga kali untuk mewujudkan pikirannya dengan menulis. Tapi, kalau berbicara, nyaris tanpa dipikir lebih dahulu. Dengan demikian -logikanya- tulisan Anda menjadi lebih baik dibanding berbicara. Artinya, jika tulisan Anda buruk tentunya bicara Anda jauh lebih buruk lagi. Tapi mengapa Anda lebih berani berbicara? Ironis, 'khan?
Menurutku, yang sulit adalah, secara substansial, tulisan atau postinganku ini bermakna bagi diri sendiri atau tidak? Bermakna bagi orang lain atau tidak? Itu kalau dibaca orang. Apa benar setiap Anda menulis di blog ini selalu dibaca oleh orang? Oleh banyak orang? Belum tentu, 'khan? Kayaknya banyak juga yang kasih komen tanpa membaca postingan Anda.
Kesimpulannya, menulis itu sulit atau mudah tergantung bagaiamana cara Anda melihatnya termasuk cara melihat diri sendiri dan orang lain. Saran Whienda, terus aja menulis. makin banyak menulis, makin baik tulisan Anda akan makin baik pula bicara Anda.
Nulis aja terus! Itu juga yang daku lakukan, dibaca orang atau tidak! Jadi, mohon maaf jika anda telah berpayah membuka page ini, ternyata tulisanku tidak bermakna bagi Anda. Sedangkan bagiku ... setidaknya daku sudah berbuat ... sebizaku.
With Love, Whienda.
Menulis itu mudah tentu saja kalau kita rajin melakukannya.
BalasHapusSama halnya seperti berbicara, kalau secara terus menerus kita belajar mengungkapkan fikiran dengan bahsa tulis maka tentu saja lama-lama semua akan menjadi lancar.
Menulislah dengan ikhlas dan untuk diri sendiri dan jangan bebani diri dengan pikiran2 yang tak perlu ( dibaca atau tidak dibaca sak bodoh amat ).
nice sharing
Teruskanlah menulis. Menulis ibaratnya sebagai santapan menuh harian yang harus kita lakukan setiap hari. Masalahnya bagi kebanyakan orang apakah ada waktu bagi seseorang untuk mau mengungkapkan perasaannya dalam bahasa tulisan setiap hari.
BalasHapusApakah tulisan kita lewat blog akan dibaca lalu dikomentari itu urusan lain. Tidak usah menjadi beban jikalau tulisan kita tidak ada yang memberi komentar.
Menulis ibaratnya menyalurkan energi terpendam yang ada dalam tubuh energi kita agar tidak menumpuk menjadi angan-angan tak kesampaian.Apalagi sekarang ada media ngeblog. Kita bisa menjadi desk editor,publisher,redaktur sekaligus penyunting naskah.
Hehehehe Whienda bisa aja. Tulisan Whienda itu banyak membawa manfaat. dari sekedar sharing sesama blogger, Sampai kepada Silaturahmi antar Suku Bangsa. Saya senang berkenalan dengan Whienda, dan tentu lebih baik lagi kita kopdar, hehehehe "becanda" Lanjutkan apa yang whienda Suka, kami tetap mendukung.
BalasHapus(maaf) izin mengamankan KEDUA dulu. Boleh kan?!
BalasHapusyang pasti menulis itu mengasikkan. Mampu mendokumentasikan pikiran dan ide, mempublish dan menerima apresiasi dari orang lain.
Iya Wienda, tetaplah menulis. Kemampuan itu akan makin terasah jika kita banyak dan sering berlatih. Gak usah mikir dulu apakah tulisan berbobot atau bermakna bagi diri sendiri atau orang lain. Terlalu banyak pertimbangan malah bisa membuat kita gak jadi menulis. Ngeblog ini bisa kita jadikan sebagai sarana untuk berlatih menulis.
BalasHapusHmm..makin lama makin kusadari manfat ngeblog. Bahkan, sekadar penghibur dikala suntuk pun, namanya juga manfaat. Buktinya,saran-saran para senior di atas membangkitkan motivasi yang tidak sedikit. Memang, sih, ada belantara dalam dunia nge-blog. Belantara atau bukan, Itu tergantung tujuannya, apa yang ingin dicapai dari aktivitas ngeblog. Seperti yang kutulis singkat dalam profilku, daku cuma ingin bermakna bagi diri sendiri dan orang lain. Ternyata keinginan itu tidak dapat disebut "cuma" ...
BalasHapusBaiklah ...terimaksih ... terimakasih ... terimakasih ...
Akan kulakukan sebizaku....
slamat ngeblog deh.. ^_^ terus hasilkan katya tulisan yang bermanfaat yach.. caio..
BalasHapusMet Tahun Baru Hijriah juga, semoga semua hal jadi lebih baik
BalasHapusselamat berbuka puasa
BalasHapusWe invite you to special customers, around the town for an important conference.They put them in a nice hotel and want to ensure that every moment of your trip is enjoyable. This will have a positive impression on the mind and do more business with you in the future. There are many small preparations to ensure that the flowers and be in the top of the list.
BalasHapus