
Upaya mempertahankan status sebagai bintang kinerja sering kali melupakan waktu istirahat. Hingga saat ini beberapa ahli masih ada yang menyarankan bahwa istirahat 6-8 jam sehari cukup untuk mempertahankan kinerja. Ternyata perkembangan menuntut lain. Tidur saja tidak cukup.
Trus, saya berusaha mencari berbagai referensi. Beberapa di antaranya memang oke punya! Nih, saya akan berbagi. Saya sudah mencoba, kok! Kiat di bawah ini terbukti manjur untuk mengatasi serangan bad mood yang bisa bikin redup starperformance kita!
Olah-raga. Lakukan olah raga hanya untuk tujuan bersenang-senang, bukan tujuan untuk mencapai tingkat prestasi tertentu. Aktivitas ini akan memicu keluarnya zat endorphine yang memberikan kesegaran otak dan mengurangi rasa tidak nyaman.
Tertawa. Tertawalah hanya untuk hal-hal yang memang lucu dan menimbulkan kegembiraan. Lepaskan tertawa Anda tanpa di tahan-tahan. Jika perlu, kunci kamar dan nonton film kartun, lalu terbahak-bahaklah. Lima atau sepuluh menit tertawa, cukup meangsang pengeluaran endorphine, serotonin dan metanonin. Zat-zat itu sejenis morfin poduksi tubuh yang dapat menimbulkan kondisi santai. Puaskan tawa Anda di kamar, jangan sambil nyetir di jalanan! Ntar urung nyampe di kantor, tapi ke RSJ.
Menangis. Bantal dapat digunakan sebagai sasaran untuk menumpahkan air mata. Menangis dan berteriaklah tanpa harus mengingat hal-hal yang sedih. Ini cara mudah untuk mengeluarkan adrenalin. Di samping itu, para ahli menyiarkan bahwa airmata memang diciptakan untuk merawat kesehatan mata secara alami. Menangislah hanya di dalam kamar tertutup agar tidak membuat sedih keluarga Anda.
Curhat. Usahakan mempunyai teman untuk berbagi kekesalan. Cara ni akan mengurangi stres Anda. Berbagi kekesalan dengan pasangan hidup, tidak selalu bebuah baik. Isteri atau suami Anda justru merasa lebih cemas di banding Anda. Carilah teman curhat, bukan penasehat. Anda hanya sedang perlu membuang kekesalan Anda ke "keranjang sampah" bukan mencari solusi. Seorang sahabat biasanya juga sebagai "keranjang sampah" yang baik.
Meditasi. Yang ini tak dapat terlewatkan. Cara ini terkesan seperti metodologi kuno. Namun, seiring kecanggihan instrumen neuropsichologi, telah ditemukan pengaruh positip meditasi atau tafakur ini; baik scara psikis maupiun fisik.
Nah, sementara, ini dulu. Kalau nemu kiat lagi, saya akan berbagi di sini. Atau Anda punya kiat lain? Success4U. Whienda.