Untuk pendapat pertama, bahwa "sulit tidur" merupakan gejala dari penyakit yang komplek, saya sarankan Anda berkonsultasi dengan dokter. Baik dokter phisik maupun psikis (psikiater), baru kemudian dibantu oleh seorang Master Hypnotherapi yang andal (Ingat, bukan master stage-hypnosis seperti dalam pertunjukan di teve itu, lho!)
Sedangkan solusi yang kutawarkan di bawah ini mengacu pada pendapat kedua, yakni, sulit tidur sebagai sumber segala macam penyakit. Seperti inilah yang dialami ayah saya. Sejumlah penyakit yang diderita ayah saya, bermula karena sulit tidur! Sialnya, teman-teman Ayah justru memujinya sebagai "jago tirakat". Menurut mereka, tirakat itu identik dengan betah-melek, salah satu "laku" untuk memperoleh kekuatan spiritual!
Kali ini, saya hanya dapat membantu Anda memperoleh tidur saja. Artinya, saya hanya dapat membantu mengatasi gejalanya saja. Bukan penyakitnya! Nah, kalau hanya untuk itu, justru itulah yang paling awal saya peroleh ketika kursus, baik untuk menidurkan diri sendiri maupun meniduri ... eh menidurkan orang lain!
Karena prosedur untuk itu sudah ku-uraikan di postingan sebelumnya, kali ini daku hanya ingin menyampaikan rasionalitas Hypnosis hingga disebut dapat mengatasi insomnia (in=tidak, somnia=tidur).
Istilah Hypnosis memang berasal dari nama dewa Yunani, Hypnos atau dewa tidur. Tetapi, bukan itu yang kumaksud. Melainkan, rasionalitas empiric/ilimiah yang didukung oleh instrumen medis yang disebut Electro Encephalograph (EEG). Itu loh, instrumen yang biasa kita jumpai di RS, yang seperti monitor komputer, yang bunyi tut...tuut..tuut!
Ketika seseorang dalam keadaan tidak tidur, di layar monitor EEG terlihat pola pikiran kita berbentuk curva gigi gergaji yang berlangsung pada frekuensi di atas 14 Hertz perdetik. Makin sibuk pikiran kita frekuensinya juga makin tinggi. Orang-orang yang sedang mengalami stres, kecemasan, kekalutan, bisa mencapai 100 Hz bahkan lebih. Curva yang terbentuk di monitor EEG juga makin kacau!
Sedangkan dalam keadaan tidur, gelombang otak kita bekerja dalam frekuansi sekitar 3 Hz/sc. Makin lelap, frekuensinya makin rendah. Curva yang terbentuk di layar monitor juga makin mendekati garis lurus. Kemudian, ketika curva itu berbentuk garis lurus, serta aktivitas otak pada 0 Hz/sc, berarti otak kita behenti bekerja. Dan .. kita berhak menjandang gelar Almarhum atau Almarhumah.
Prosedur self-hypnosis yang saya tawarkan (dalam postingan sebelumnya) adalah menarik nafas dan mengembuskannya kembali. Pada saat demikian monitor EEG memperlihatkan aktivitas otak yang menurun, di bawah 14 Hz. Pada tarikan nafas ke tiga, bisa mencapai 13 Hz. Dengan istilah lain, Anda mulai masuk ke Alpha wave ( 8Hz-13.9 Hz)
Prosedur kedua, Anda saya minta membayangkan keberadaan Anda di suatu tempat indah, tempat yang menarik dan menyenangkan. Untuk apa?
Pertama, untuk membuka pintu ruang bawah sadar (RAS= Recticulair Activation System). Tanpa membuka pintu ini, perintah si penghipnotis tak dapat dipastikan bisa masuk ke bawah sadar.
Kedua, agar pikiran Anda hanya terfokus pada apa yang Anda bayangkan, agar Anda hanya berpikir satu hal. Pikiran-pikiran lain, baik kecemasan maupun obsesivitas terabaikan. Anda juga tidak menganalisa apa pun.Anda hanya menikmati alam indah dengan tenteram dan damai. Dalam keadaan demikian, monitor EEG, memperlihatakan jajaran kurva gergaji jang makin jarang. Jika demikian, Anda sudah sampai ke zona Alfa yang lebih dalam, sekitar 8 Hz/cs.
Inilah saatnya sugesti penghipnotis di kirimkan. Dalam hal ini si penghipnotis adalah Anda sendiri, "Tidurlah!"
Dan, dalam keadaan pikiran yang tidak menganalisa, tidak ada penolakan, bawah sadar pun bertindak menidurkan Anda.
Nah, Dengan cara ini Anda dengan mudah mengatasi penyakit sulit tidur yang berbahaya itu.
Selamat tidur, Sayang,
Whienda
Insomnia. Ternyata seberbahaya itu ya, Whienda... :(
BalasHapus(maaf) izin mengamankan PERTAMA dulu. Boleh kan?!
BalasHapusTerima kasih atas tips berdasarkan hipnotis untuk mengatasi susah tidur kali ini. Kadang kala saya juga mengalami
@Eka
BalasHapusWouw...Gw masih dalam proses edit, kok udah di kasih komeng. Trimakasih,ya. Besar banget perhatiannya..hidung gw mekar nih!
@alamedah
BalasHapusWalah..walah ini lagi! Gw belum selesai nulis, bro! Dah di komeng. Bikin hidung gw makin mekar aja! Makacciiiih!
Hypnosis itu bagian dari psikologi ya?
BalasHapus@Beda:
BalasHapusHypnosis dan psikologi masih merupakan disiplin ilmu yang terpisah. Namun, dari keduanya dapat ditarik red-line, bahkan ditemukan titik singgung yang cukup besar. Juga banyak kesamaan logika dan term-termnya.
Terimakasih, atas pertanyaan Anda yang bagus.
Wah aku juga termasuk orang yang sulit tidur nih Whien. Saya selalu tidur diatas jam 2 :(. Saya mau coba saran Whienda, ngeri juga mbayangin dampaknya.
BalasHapusBangkit udah latihan jalan sekarang Whien, makasih kunjungannya sudah lama sekali. Gimana kabarnya Whien.
wahh saya coba nih tips nya sebab saya sendiri di atas jam 12 kadang susah tidur.
BalasHapusterimaksih
kayaknya boleh juga hypnosis untuk terapi insomnia
BalasHapusApa khabar Wiendra? Semoga Anda dan keluarga sehat adanya. Saya prihatin dengan kondisi Ayahanda yang mempunyai penyakit susah tidur sehingga menjalar ke jenis penyakit lain. Saya sarankan coba ayah diajak melakukan self talk lewat sarana rileksasi awal menjelang tidur malam atau siang. Kalau di REIKI imsonia atau susah tidur bisa diatasi dengan penyaluran reiki simbol SHK dan CKR ke chakra ajna ( mata ketiga ) pasien yang terletak di antara dua mata. Titik itulah yang disentuh tangan baik depan atau belakang dan berikan self hipnosis yang intinya mengarahkan affirmasi positip agar ditirukan oleh pasien yang diberi sugesti secara berulang-ulang yang intinya....Dalam kondisi tenang dan bahagia, tidur itu karunia Tuhan yang harus disyukuri untuk rehat sejenak bagi mind, body and soul kita agar tubuh kembali sehat esok harinya.
BalasHapusAnda sudah praktek self hipnosis? Coba praktekkan kepada ayahanda tercinta. Saya bantu dari jauh....salam...